Apa itu Hiperkes?



Assalamu’alikum........
Akhirnya saya bisa kembali menyentuh blog ini setelah beberapa tahun terahir sama sekali tidak menyentuhnya. Kali ini saya tidak akan memposting tentang materi agama . Tapi kali ini saya ingin menulis sekaligus promosi tentang Hiperkes. Kenapa  saya harus promosi?? Karena terhitung tahun 2013 ini saya tercatat sebagai mahasiswa hiperkes di UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Alasan lain kenapa saya menulis tentang Hiperkes ini adalah karena pengalaman yang (agak) menyakitkan ketika ditanyai oleh tetangga – tetangga seperti ini:
“ Ambil jurusan apa dek?”
 “hiperkes mbak.”
 “ Hiperkes? Apa itu kok aku baru dengar??”
Hampir semua orang yang tanya tentang jurusan, pasti tidak tahu hiperkes. Walaupun tidak semuanya ada juga beberapa yang tahu tapi hanya segelintir. Benar – benar miris. Lalu bagaimanakah dengan para pembaca? Apakah jenengan – jenegan ini sudah tau apa itu hiperkes?
Baiklah cukup basa basinya, jadi Apa sih yang dimaksud dengan hiperkes itu?
Apakah anda pernah melihat poster safety first seperti ini?

nah poster disamping pasti ditaruh di ruangan yang paling depan atau mungkin pintu masuk sebuah bangunan atau perusahaan,


Mungkin di mulai dari kepanjanganya dulu. 
HIPERKES = Himpuunan PERawat KESehatan?
Hahaha. Bukan .. bukan itu kepanjanganya  tapi.

HIPERKES = Hygiene Perusahaan,Kesehatan.
Itu baru kepanjangan yang bener. Sebenarnya kalau di kampus saya nama jurusanya adalah “HIPERKES & KK” kepanjanganya adalah Hyigyiene Perusahaan , Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Wuiiiih,, panjang yak nama jurusanya. Hehehe...
Lalu bagaimana sih gambaran Hiperkes itu?
Kalau ganbar logonya sih seperti ini :

Pada dasarnya hiperkes merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menciptakan tenaga yang sehat dan produktif. Tujuan utamanya yaitu lebih fokus pada kesehatan. Sampai saat ini tingkatanya yaitu Ahli Madya Hiperkes, Utama, Pratama. (sama halnya dengan ahli K3 umum dan ahli K3 kimia).
            Pengertian dari Higuene perusahaan  itu sendiri adalah spesialisasi dalam hygiene beserta praktiknya yang dengan mengadakan penelitian kepada faktor – faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya diperlukan untuk dasar korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi –tingginya. (soeripto., Ir., DIH., 1992).
Sedangkan Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian yaitu spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperolaeh derajat kesehatan yang setiinggi – tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha – usaha preventif dan kuratf terhadap penyakit – penyakit/ gangguan – gangguan kesehatan yang diakibatkan  faktor – faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit – penyakit umum.
            Bagaimana? Sudah ada gambaran kan?
Pertanyaan yang sering muncul adalah kalu sudah lulus nanti jadi apa? Jawabanya adalah jadi manusia lah masak jadi hantu, hehe nggak ya bercanda doang kok saya. Oke nantinya seorang lulusan Hiperkes itu akan jadi Safety Officer atau seorang ahli K3 .Tapi ada juga masyarakat yang berpersepsi kalu nantinya mahasiswa hiperkes itu jadi ‘mantri’.hahaha...  Itu adalah persepsi yang salah. Trus pertanyaan yang sering muncul selanjutnya adalah prospeknya gimana ya? Kalo yang satu ini jangan tanya. Nantinya seorang ahli K3 itu akan sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan utamanya industri. Karena banyaknya kecelakaan kerja yang sering terjadi terutama di industri besar maka pemerintah indonesia khususnya menteri kesehatan telah menetapakan bahwa di tahun 2015 semua industri baik besar maupun kecil wajib memiliki ahli K3sesuai yg tercantum dalam PERMENAKER NO. 05/MEN/1996 tentnag sistem menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempunyai lebih dari 100 tenaga kerja wajib mempunyai ahli K3 didalamnya , yang dinamai dengan Gerakan Indonesia Berbudaya K3 2015. Sekarang pun program tersebut juga tengah digencar – gencarkan oleh pemerintah. Eiiiits itu baru sektor industri lho tapi ahli K3 sangat dibutuhkan yang disegala sektor, utamanya segala sesuatu yang mengandung bahaya disitulah K3 di butuhkan.
Perusahaan  atau instansi yang membutuhkan ahli K3:
1.      Perusahaan – perusahaan baik kecil maupun besar
2.      Pertambangan
3.      Perminyakan
4.      Rumah sakit
5.      Konstruksi
6.      PNS (Depnaker)
7.      Perhotelan
8.      Balai Hiperkes
9.       Dan masih banyak lagi,,,,
Berita akhir – akhir ini yang saya dengar juga adalah wacana pemerintah untuk mewajibkan instansi – instansi yang bergerak di bidang transportasi (baik itu darat atau laut) juga akan diwajibkan untuk memiliki ahli K3 dikarenakan banyak juga kecelakaan yang terjadi dalam transportasi.
            Nah walaupun lapangan pekerjaan seorang ahli K3 itu sangat luas, tak banyak juga universitas negeri di indonesia ini yang mempunyai prodi ini. Malah yang kutahu hanya sedikit sperti UNS (Pertamakali prodi ini didirikan dan otomatis yang tertua, hehehe), UI (terbaik saat ini katanya), UNDIP, UNAIR dan salah satu univ negeri yang ada di sulawesi (maaf saya lupa namanya). Nah di kampus saya sendiri prodi yang meluluskan seorang ahli K3 ada 2, yaitu DIII HPERKES & KK dan DIV K3. Secara umur DIII HIPERKES & KK lebih senior daripada DIV K3. Lalu bagaimana dengan gelar akademiknya? Nah jawaban pertanmyaan yang ini adalah kalo D3 HIPERKES & KK gelarnya adalah Ahli Madya (Amd) sedangkan D4 K3 gelarnya adalah Sarjana Sains Terapan (S.ST).  Lalu bagaimana pengaruh gelar di pekerjaan? Menurt beberapa sumber yang saya baca dan diskusi saya bersama kakak kelas yang berpengaruh adalah pengalaman kerja bukan tingginya gelar (ini menurut pendapat2 senior dan diskusi para ahli K3 yang sudah bekerja), maka dari itu saya mengambil yang D3 karena mengejar “Indonesia berbudaya k3 2015”.
            Nah bagi para pembaca yang mungkin berminat untuk menjadikan HIPERKES sebagi jalan study selanjutnya inilah gambaran pelajaran yang akan didapat kalau jenegan kuliah di HIPERKES,
Di semester 1 akan banyak ilmu kedokteran yang kita pelajari, seperti Anatomi (benar – benar dihadapkan denga cadaver), antropometri, parasitologi, mikrobiologi, ada juga fisika dan kimia. Lalu di semester berikutnya langsung fokus pada ilmu K3 itu sendiri seperti toksikologi industri, gizi kerja dan biokimia, manajemen k3, Psikologi kerja dan masih banyak lagi.
          Bagi kalian yang ingin penjadi seorang pengawas sekaligius pengawas tenaga kerja, bisa memilih program studi hiperkes atau K3 (kalau di UNS), selain kuliahnya juga enak prospeknya juga bagus karena jumlah lulusan hiperkes dan K3 tidak sebanding dengan jumlah yang dibutuhkan. (mengingat hanya sedikit univ negeri yang mempunyai jurusan ini dan banyaknya industri di indonesia).
                Sudah dulu ya ceritanya, semoga bisa menjadi gambaran tentang apa itu hiperkes.
                bye.... bye........
untuk pertanyaan umum yang yg sering diajukan terkait k3 bisa dibaca K3???

wassalamu'alaikum....

Apa itu Hiperkes?



Assalamu’alikum........
Akhirnya saya bisa kembali menyentuh blog ini setelah beberapa tahun terahir sama sekali tidak menyentuhnya. Kali ini saya tidak akan memposting tentang materi agama . Tapi kali ini saya ingin menulis sekaligus promosi tentang Hiperkes. Kenapa  saya harus promosi?? Karena terhitung tahun 2013 ini saya tercatat sebagai mahasiswa hiperkes di UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Alasan lain kenapa saya menulis tentang Hiperkes ini adalah karena pengalaman yang (agak) menyakitkan ketika ditanyai oleh tetangga – tetangga seperti ini:
“ Ambil jurusan apa dek?”
 “hiperkes mbak.”
 “ Hiperkes? Apa itu kok aku baru dengar??”
Hampir semua orang yang tanya tentang jurusan, pasti tidak tahu hiperkes. Walaupun tidak semuanya ada juga beberapa yang tahu tapi hanya segelintir. Benar – benar miris. Lalu bagaimanakah dengan para pembaca? Apakah jenengan – jenegan ini sudah tau apa itu hiperkes?
Baiklah cukup basa basinya, jadi Apa sih yang dimaksud dengan hiperkes itu?
Apakah anda pernah melihat poster safety first seperti ini?

nah poster disamping pasti ditaruh di ruangan yang paling depan atau mungkin pintu masuk sebuah bangunan atau perusahaan,


Mungkin di mulai dari kepanjanganya dulu. 
HIPERKES = Himpuunan PERawat KESehatan?
Hahaha. Bukan .. bukan itu kepanjanganya  tapi.

HIPERKES = Hygiene Perusahaan,Kesehatan.
Itu baru kepanjangan yang bener. Sebenarnya kalau di kampus saya nama jurusanya adalah “HIPERKES & KK” kepanjanganya adalah Hyigyiene Perusahaan , Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Wuiiiih,, panjang yak nama jurusanya. Hehehe...
Lalu bagaimana sih gambaran Hiperkes itu?
Kalau ganbar logonya sih seperti ini :

Pada dasarnya hiperkes merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menciptakan tenaga yang sehat dan produktif. Tujuan utamanya yaitu lebih fokus pada kesehatan. Sampai saat ini tingkatanya yaitu Ahli Madya Hiperkes, Utama, Pratama. (sama halnya dengan ahli K3 umum dan ahli K3 kimia).
            Pengertian dari Higuene perusahaan  itu sendiri adalah spesialisasi dalam hygiene beserta praktiknya yang dengan mengadakan penelitian kepada faktor – faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya diperlukan untuk dasar korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi –tingginya. (soeripto., Ir., DIH., 1992).
Sedangkan Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian yaitu spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperolaeh derajat kesehatan yang setiinggi – tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha – usaha preventif dan kuratf terhadap penyakit – penyakit/ gangguan – gangguan kesehatan yang diakibatkan  faktor – faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit – penyakit umum.
            Bagaimana? Sudah ada gambaran kan?
Pertanyaan yang sering muncul adalah kalu sudah lulus nanti jadi apa? Jawabanya adalah jadi manusia lah masak jadi hantu, hehe nggak ya bercanda doang kok saya. Oke nantinya seorang lulusan Hiperkes itu akan jadi Safety Officer atau seorang ahli K3 .Tapi ada juga masyarakat yang berpersepsi kalu nantinya mahasiswa hiperkes itu jadi ‘mantri’.hahaha...  Itu adalah persepsi yang salah. Trus pertanyaan yang sering muncul selanjutnya adalah prospeknya gimana ya? Kalo yang satu ini jangan tanya. Nantinya seorang ahli K3 itu akan sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan utamanya industri. Karena banyaknya kecelakaan kerja yang sering terjadi terutama di industri besar maka pemerintah indonesia khususnya menteri kesehatan telah menetapakan bahwa di tahun 2015 semua industri baik besar maupun kecil wajib memiliki ahli K3sesuai yg tercantum dalam PERMENAKER NO. 05/MEN/1996 tentnag sistem menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempunyai lebih dari 100 tenaga kerja wajib mempunyai ahli K3 didalamnya , yang dinamai dengan Gerakan Indonesia Berbudaya K3 2015. Sekarang pun program tersebut juga tengah digencar – gencarkan oleh pemerintah. Eiiiits itu baru sektor industri lho tapi ahli K3 sangat dibutuhkan yang disegala sektor, utamanya segala sesuatu yang mengandung bahaya disitulah K3 di butuhkan.
Perusahaan  atau instansi yang membutuhkan ahli K3:
1.      Perusahaan – perusahaan baik kecil maupun besar
2.      Pertambangan
3.      Perminyakan
4.      Rumah sakit
5.      Konstruksi
6.      PNS (Depnaker)
7.      Perhotelan
8.      Balai Hiperkes
9.       Dan masih banyak lagi,,,,
Berita akhir – akhir ini yang saya dengar juga adalah wacana pemerintah untuk mewajibkan instansi – instansi yang bergerak di bidang transportasi (baik itu darat atau laut) juga akan diwajibkan untuk memiliki ahli K3 dikarenakan banyak juga kecelakaan yang terjadi dalam transportasi.
            Nah walaupun lapangan pekerjaan seorang ahli K3 itu sangat luas, tak banyak juga universitas negeri di indonesia ini yang mempunyai prodi ini. Malah yang kutahu hanya sedikit sperti UNS (Pertamakali prodi ini didirikan dan otomatis yang tertua, hehehe), UI (terbaik saat ini katanya), UNDIP, UNAIR dan salah satu univ negeri yang ada di sulawesi (maaf saya lupa namanya). Nah di kampus saya sendiri prodi yang meluluskan seorang ahli K3 ada 2, yaitu DIII HPERKES & KK dan DIV K3. Secara umur DIII HIPERKES & KK lebih senior daripada DIV K3. Lalu bagaimana dengan gelar akademiknya? Nah jawaban pertanmyaan yang ini adalah kalo D3 HIPERKES & KK gelarnya adalah Ahli Madya (Amd) sedangkan D4 K3 gelarnya adalah Sarjana Sains Terapan (S.ST).  Lalu bagaimana pengaruh gelar di pekerjaan? Menurt beberapa sumber yang saya baca dan diskusi saya bersama kakak kelas yang berpengaruh adalah pengalaman kerja bukan tingginya gelar (ini menurut pendapat2 senior dan diskusi para ahli K3 yang sudah bekerja), maka dari itu saya mengambil yang D3 karena mengejar “Indonesia berbudaya k3 2015”.
            Nah bagi para pembaca yang mungkin berminat untuk menjadikan HIPERKES sebagi jalan study selanjutnya inilah gambaran pelajaran yang akan didapat kalau jenegan kuliah di HIPERKES,
Di semester 1 akan banyak ilmu kedokteran yang kita pelajari, seperti Anatomi (benar – benar dihadapkan denga cadaver), antropometri, parasitologi, mikrobiologi, ada juga fisika dan kimia. Lalu di semester berikutnya langsung fokus pada ilmu K3 itu sendiri seperti toksikologi industri, gizi kerja dan biokimia, manajemen k3, Psikologi kerja dan masih banyak lagi.
          Bagi kalian yang ingin penjadi seorang pengawas sekaligius pengawas tenaga kerja, bisa memilih program studi hiperkes atau K3 (kalau di UNS), selain kuliahnya juga enak prospeknya juga bagus karena jumlah lulusan hiperkes dan K3 tidak sebanding dengan jumlah yang dibutuhkan. (mengingat hanya sedikit univ negeri yang mempunyai jurusan ini dan banyaknya industri di indonesia).
                Sudah dulu ya ceritanya, semoga bisa menjadi gambaran tentang apa itu hiperkes.
                bye.... bye........
untuk pertanyaan umum yang yg sering diajukan terkait k3 bisa dibaca K3???

wassalamu'alaikum....